My Photo

Selasa, 08 Februari 2011

KONSEP PEMBANGUNAN WIRELESS

Wireless Local Area Network(WLAN) Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless. Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan computer.
Teknologi wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan, Internet, dan intranet. Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringan komputer dan Internet.
Perkembangan kemampuan jaringan merupakan bagaimana cara jaringan tersebut mempermudah pembangunan jaringan wirelessnya baik itu dengan menggunakan konsep bridging, NAT dan routing. Dari segi konfigurasi, pembangunan jaringan wireless dengan menggunakan konsep bridging, NAT dan routing sama halnya dengan pengkonfigurasian seperti biasa. Yang membedakannya hanyalah hubungan antar device berkomunikasi dengan nirkabel (tanpa kabel secara langsung). Berikut pembahasan mengenai konsep jaringan wireless dengan mode bridging, NAT, dan Routing.

1.      Wireless dengan Mode Bridging
Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang satu bisa memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama dengan sisi lainnya.
Namun, jika jaringan wireless kita sudah cukup besar, mode bridge ini akan membuat traffic wireless meningkat, mengingat akan ada banyak traffic broadcast dari network yang satu ke network lainnya. Untuk jaringan yang sudah cukup besar, disarankan untuk menggunakan mode routing.
Berikut ini adalah diagram network dari mode bridging.


2.      Wireless dengan Mode Routing
Tujuan dari routing protokol adalah untuk mempelajari rute yang tersedia yang ada di jaringan perusahaan, membangun tabel routing dan membuat keputusan routing. Beberapa protokol routing yang paling umum yaitu RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, IS-IS dan BGP. Ada dua jenis routing protokol utama meskipun ada banyak routing, yaitu Link state and distance vector protocols. Distance vector protocols menginformasikan tabel routing ke semua tetangga terhubung langsung sesering mungkin sehingga menggunakan banyak bandwidth dan mengakibatkan data lambat untuk berkumpul. Ketika rute tidak tersedia, semua routing tabel harus diperbarui dengan informasi baru. Masalahnya adalah setiap router harus menginformasikan informasi baru ke tetangga, dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk semua router agar memiliki tanggapan yang akurat dalam jaringan. Distance vector protocols menggunakan subnet mask panjang. Link state routing protokol memperbarui informasi ketika mereka menggunakan bandwidth yang lebih efektif. Router tidak meninformasikan routing tabel yang membuat konvergensi lebih cepat. Routing protokol  akan membanjiri jaringan dengan informasi link state ke semua router tetangganya per area dalam upaya untuk berkumpul pada satu titik jaringan dan membentuk informasi rute baru. Perubahan incremental adalah semua yang diiklankan ke semua router sebagai pembaruan multicast LSA. Mereka menggunakan subjaringan panjangnya variabel, yang terukur dan menggunakan pengalamatan lebih efisien.

3.      Wireless dengan Mode NAT
Dalam memahami Wireless Access Point Vs Wireless Router setidaknya kita sedikit memahami bagaimana cara NAT bekerja. Network Address Translation (NAT) adalah suatu fitur yang harus ada pada semua jenis routers. NAT merupakan suatu metoda utama untuk menterjemahkan IP address yang ada dibelakang router / firewall kepada suatu IP address terdaftar untuk bisa mengakses Internet.
NAT berfungsi sebagai penghubung antara sebuah client computer yang berada pada jaringan yang tidak-tedaftar (jaringan private / internal) dan jaringan Internet. Gambar berikut menunjukkan diagram konseptual bagaimana komputer dengan IP address tidak terdaftar yang ada dibelakang firewall mengakses internet lewat sebuah firewall. Interface luar yang menghadap langsung dengan internet harus menggunakan IP public yang terdaftar di ISP anda.
IP address yang tidak terregister di Internal network kita umumnya menggunakan IP address private yang tidak bisa di route ke Internet. Sementara IP address yang terdaftar biasa digunakan agar bisa terjalin komunikasi dengan Internet. Jadi jika anda merancang jaringan internal anda (jaringan di belakang firewall) anda harus menggunakan IP address private ketimbang IP address public terdaftar.
Sementara untuk interface firewall yang menghadap ke internet langsung anda harus menggunakan IP address terdaftar.
Semua komputer yang berbagi koneksi internet yang sama di belakang firewall akan menggunakan satu IP address tunggal yang terdaftar untuk berkomunikasi dengan komputer lain di Internet. Begitu juga komputer lain yang ingin menghubungi komputer anda dibelakang firewall juga akan menggunakan satu IP address terdaftar yang ada di interface firewall anda yang menghadap internet. Lebih detail sialhkan baca di NAT dan SPI.
Table dibawah ini menunjukkan range IP address private yang bisa anda gunakan untuk jaringan internal anda (jaringan dibelakang firewall / router)

Class Type
Start Address
End Address
Class A
10.0.0.0
10.255.255.254
Class B
172.16.0.0
172.31.255.254
Class C
192.168.0.0
192.168.255.254

Wireless router mempunyai fitur firewall (NAT) yang berfungsi untuk menterjemahkan banyak komputer dibelakang router kepada satu IP address tunggal yang terdaftar agar bisa melakukan komunikasi dengan internet. Sementara untuk wireless access point tidak mempunyai fitur fungsi NAT, sehingga mereka tidak bisa berbagi IP address terdaftar dari ISP dengan beberapa komputer dibelakang access points (dimana access point ini dihubungkan langsung dengan modem).

Untuk pembelajaran konfigurasi dari pembangunan jaringan wireless dengan menggunakan NAT dan routing, dapat anda lihat disini :
Konfigurasi RoutingKonfigurasi NAT






Tidak ada komentar:

Posting Komentar